BLOGGER TEMPLATES AND Tagged Layouts »

Jumat, 05 November 2010

PENANAMAN SIFAT NASIONALISME SEJAK DINI

Sejak dini,anak anak sudah diajarkan tentang pendidikan kewarganegaraanhal ini dimaksudkan agar mereka mempunyai rasa persatuan dan kesatuan untuk membela Negara dan tanah airnya. Penanaman Pancasila kepada generasi muda sangatlah penting, mengingat banyak peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi justru .tidak mencerminkan nilai-nilailuhur dan moralitas bangsa Indonesia. Di samping PKN. Pendidikan Pancasila tetap harus diberikan secara khusus sebagai mata kuliah tersendiri, mengingat pentingnya kuliah itu terhadap pemahaman pluralitas dan kebhinnekaan. Kegiatan pembekalan tersebut tidak hanya diberikan secara terbatas bagi para generasi muda tetapi untuk para warga negara senior pun senantiasa diberikan dalam metode maupun bentuk yang sesuai dan memadai. Dahulu kita pernah mengetahui adanya Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau yang juga dikenal dengan istilah Penataran P-4, tetapi dikarenakan dianggap sangat mencirikhaskan Orde Baru, maka Penataran P-4 dibekukan dan tidak lagi dilanjutkan. Padahal mantan Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong justru mengadopsi pola Penataran P-4 sebagai sebuah metode pembekalan bagi para warga negara Singapura. Proses adopsi tersebut dilaksanakan dengan menggunakan beberapa penyesuaian dengan budaya maupun kebutuhan pemerintah dan masyarakat Singapura. Bahkan sampai sekarang pola pendidikan kewarganegaraan tersebut masih diterapkan pada para siswa sekolah menengah atas sebelum mereka menduduki bangku universitas. Terlebih lagi dengan terbatasnya jumlah penduduk di Singapura, maka diterapkan wajib militer bagi seluruh warga negaranya dalam proporsinya tetapi dengan turut dibekali tentang arti pentingnya berbangsa dan bernegara. Tidak diragukan lagi bahwa para warga negara Singapura sangat bangga dengan negaranya dan rela berkorban demi negaranya. Hal ini dapat kita saksikan bersama pada saat mereka merayakan hari kemerdekaannya pada bulan Agustus tahun 2010 yang demikian membahana dan dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat Singapura. Suatu hal yang mengagumkan adalah pada puncak acara seluruh warga negara Singapura tanpa terkecuali secara bersama-sama membacakan ikrar setia mereka kepada bangsanya dan untuk senantiasa menjaga serta melestarikan negara yang mereka cintai. Tidak ada terkesan unsur pemaksaan dari pemerintahnya, tetapi justru hal inilah yang patut kita jadikan contoh, bahwa masyarakat Singapura telah memiliki kesadaran akan berbangsa dan bertanah air yang datang dari lubuk sanubarinya. Dengan adanya fondasi yang ditanamkan sejak awal diharapkan dapat menahan mereka dari guncangan terhadap ancaman kewarganegaraan dan norma-norma hukum yang setiap saat membayangi jiwa dan kepribadian sebagai warga negara Indonesia yang memiliki jiwa gotong royong, budi pekerti dan lainnya yang berada dalam bingkai Pancasila dan UUD 1945,tumbuh dan berkembangnya kewarganegaraan itu bisa tercipta dari apa yang dilihat maupun didengarnya. Jika sikap dan watak pemimpin pendahulunya mencerminkan yang tidak baik, maka dikhawatirkan hal itu akan memengaruhi mereka dalam bersikap dan berbuat ke depannya.Untuk itulah kita sebagai pendidik perlu menanamkan rasa kewarganegaraan siswa sejak dini agar nantinya sebagai generasi penerus bangsa ini bisa mengayomi rakyatnya dengan arif dan bijaksana sesuai dari amanah filsafat bangsa Indonesia

Referensi : http://www.harianpelita.com/read/5197/12/konsultasi-hukum/kembali-membangun-nasionalisme-sejak-dini/

0 komentar: